🥎 5 Tingkatan Produk Dan Contohnya

5Tingkatan Produk dalam Marketing Management. Lima Tingkatan Produk. Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah : a. Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer TingkatanProduk dalam Pemasaran. Dalam menyusun Perencanaan Pemasaran dan kegiatan penjualan, ada 5 hal yang harus anda pahami terlebih dahulu, disebut dengan Tingkatan Produk. Berikut ulasannya : 1. Produk Utama (Core Benefit) Core Benefit adalah Fungsi sesungguhnya atau yang paling inti dari kegunaan sebuah produk. ManfaatMembangun Brand Equity. Banyak perusahaan yang bersaing dalam membangun ekuitas merek yang positif. Perlombaan tersebut dilakukan karena ada banyak manfaat atau keuntungan yang bisa diperoleh dengan terwujudnya ekuitas merek. Berikut ini contoh keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan. Membangun loyalitas konsumen. Tingkatanproduk ada 3 macam yaitu : a. Inti Produk (core product), berupa jasa pelayanan dan manfaat, tugas pemasar adalah mengungkapkan kebutuhan yang tersembunyi dibalik setiap produk dan menjual manfaat-manfaat produk bukan cirinya. Contohnya ; obat merah untuk mengobati luka ringan. b. Akantetapi, karena pelanggan ragu dengan kualitas dan kesegaran produk tersebut, penjualan menjadi menurun. Hal-hal seperti inilah yang perlu diperhitungkan saat berencana melakukan diferensiasi produk. Keunikan Pasti Ditiru. Mungkin kamu bisa memberikan gebrakan baru dalam industri bisnis dengan meluncurkan produk dengan keunikan yang Pilihbackground yang tepat. Foto produk erat kaitannya dengan fokus pada produk itu sendiri. Maka dari itu, pilihlah background berwarna netral seperti putih, hitam, atau abu-abu yang baik bagi foto produk. Kamu bisa memanfaatkan karton putih, dinding ruangan, kain tebal tanpa tekstur atau papan kayu. Suatuproduk lebih dari sekadar kumpulan fitur berwujud yang sederhana. Sebenarnya, banyak penawaran pasar yang terdiri dari kombinasi barang yang berwujud dan jasa, mulai dari barang-barang yang berwujud murni pada satu sisi sampai jasa murni di pihak lain. Masing-masing produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dapat dipandang pada Gambar2. Keputusan –keputusan Utama Strategi Merek Jawab : 1) Menentukan pemosisian merek (brand positioning) Pemasar harus menentukan posisi merek di benak konsumen atau pasar sasarannya. Ada 3 (tiga) tingkatan pemosisian merek yang dapat ditentukan oleh pemasar berdasarkan atribut, manfaat, nilai dan keyakinan, yaitu : a) Level pertamaatau tingkatan MenurutTjiptono (2007) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2003), atribut produk ialah pengembangan atas suatu produk yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. . Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek serta jasa dan reputasi penjualnya. Produk adalah sesuatu yang diperjualbelikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari sesuatu hasil kreativitas seseorang, tim marketing, atau merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana setiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Pembeli dalam membeli setiap barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya tetapi lebih dari itu. Pembeli bersedia membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan keinginan dan Produk Berikut definisi dan pengertian produk dari beberapa sumber bukuMenurut Swastha dan Irawan 1990, produk adalah suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan Tjiptono 1999, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya Kotler dan Armstrong 2000, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau Stanton 1996, produk adalah suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Menurut Kotler dan Keller 2012, produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, dipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk di dalamnya fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan Produk Menurut Kotler dan Keller 2012, terdapat lima tingkatan produk, yaitu sebagai berikut Produk utama atau inti core benefit, yaitu dasar dari layanan atau manfaat yang sesungguhnya dibeli masyarakat. Produk ini terdiri dari manfaat atau pemecah masalah dari apa yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, manfaat sangatlah penting dalam pembuatan desain sebuah produk. Produk dasar atau generik basic product, merupakan bagian generic atau dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar. Produk dasar terdiri dari tingkatan kualitas, merek, desain, fitur, dan kemasan yang dikombinasikan dengan bagian lainnya. Produk yang hiharapkan, merupakan produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Pada tingkatan ini, pemasar harus menyiapkan produk yang diharapkan. Produk yang ditingkatkan, pada tingkatan ini manfaat dan layanan digunakan sebagai atribut pelengkap, sehingga menjadi pembeda dengan produk lain. Selain itu, pada tingkatan ini sering disebut juga sebagai produk tambahan dimana dalam tingkatan ini tidak hanya manfaat saja yang berperan, tetapi ada juga layanan sebagai pemberi solusi. Produk potential potential product, merupakan segala bentuk tambahan dan perubahan yang mungkin untuk dikembangkan pada suatu produk dimasa yang akan datang. Disinilah perusahaan mencari berbagai cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan Produk Menurut Sunyoto 2014, berdasarkan ketahanannya durability dan keberwujudannya tangibility, produk dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut Barang-barang yang tidak tahan lama nondurable goods, adalah barang-barang yang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti sabun, pasta gigi, makanan, soft drink dan lain-lain. Barang tahan lama durable goods, adalah barang-barang berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu yang lama, seperti lemari pendingin, mesin foto copy, pakaian dan services, adalah produk yang tidak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi dan dapat musnah, seperti salon, nasihat hukum dan perbaikan menurut Tjiptono 1999, produk dapat diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitua. Barang konsumen Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir individu atau rumah tangga, dan bukan untuk kepentingan bisnis, barang konsumen dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu Convenience Goods. Convenience Goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi sering dibeli, dibutuhkan dalam waktu segera dan memerlukan usaha yang minimum dalam perbandingan dan pembeliannya. Contohnya rokok, sabun mandi, pasta gigi, dan permen. Shooping Goods. Shooping goods adalah barang yang proses pemilihan dan pembeliannya, dibandingkan oleh konsumen di antara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria pembanding meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing. Contohnya alat rumah tangga, pakaian, dan kosmetik. Speciality goods. Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek dan model yang spesifik, seperti mobil jaguar dan pakaian desain terkenal. Unsought goods. Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau kalaupun sudah diketahui oleh konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya. Contohnya batu nisan, ensiklopedi, dan tanah Barang industri Barang industri adalah barang yang di konsumsi oleh industriawan konsumen antara atau konsumen bisnis. Barang industri digunakan untuk keperluan selain di konsumsi langsung yaitu untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Barang industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Material and part. Merupakan barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke dalam produk jadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas yaitu bahan baku serta bahan jadi dan suku cadang. Capital Items. Merupakan barang tahan lama long lasting yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi. Capital items dibagi menjadi dua kelompok yaitu instalasi meliputi bangunan dan peralatan kantor. Supplies and service. Merupakan barang yang tidak tahan lama serta jasa yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola keseluruhan produk Produk Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan pembelinya. Menurut Tjiptono 1999, atribut merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Adapun atribut produk adalah sebagai berikuta. Desain produk Desain atau bentuk produk merupakan atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik dan kemudian membelinya. Dalam praktiknya kita dapat melihat bahwa desain produk dari merek tertentu, berbeda dengan desain produk yang sama namun merek yang berbeda. Desain produk yang baik harus dapat memberikan pengalaman sentuhan yang menyenangkan bagi pelanggan. Dalam membeli sesuatu konsumen tidak hanya memerlukan informasi mengenai produk, mereka cenderung menyentuh produk untuk proses Warna produk Warna merupakan elemen penting dalam desain grafis yang memiliki pengaruh besar terhadap penglihatan audiens. Pada suatu produk, warna adalah elemen penting yang dilihat pertama kali oleh audiens. Warna juga merupakan hal yang menjadi pertimbangan kualitas suatu produk. Secara umum warna-warna memiliki efek psikologis atau emosi, yaitu sebagai berikut Warna yang memiliki gelombang panjang berarti memprovokasi. Warna-warna yang memiliki gelombang panjang antara lain warna merah dan kuning. Warna merah sebagai warna yang paling merangsang, akan menarik perhatian mata lebih cepat dibanding warna lain. Warna kuning, berada di tengah gelombang cahaya yang dapat dideteksi oleh mata, karena warna kuning menjadi warna yang paling cerah dan mudah menarik perhatian. Warna-warna seperti ini cocok untuk produk-produk yang membutuhkan lebih seperti garis polisi. Warna yang memiliki gelombang pendek berarti menenangkan, antara lain biru dan hijau. Warna biru mempunyai sifat yang menyegarkan dan memberi rasa rileks. Sedangkan warna hijau memberi kesan sejuk dan Merek Merek adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dengan pesaing-pesaing. Merek yang digunakan oleh suatu perusahaan tidak bisa sembarangan, karena merek dapat menentukan persepsi konsumen terhadap produk. Adapun tujuan pemberian merek pada produk adalah Identitas. Merek bermanfaat untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. Merek juga bermanfaat untuk memudahkan konsumen mengenali produk saat berbelanja dan saat melakukan pembelian promosi. Merek bermanfaat sebagai alat daya tarik citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas serta prestise tertentu kepada konsumen. Mengendalikan Kemasan Pengemasan packaging merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah container atau pembungkus wrapper untuk suatu produk. Pemberian kemasan pada suatu produk bisa memberikan tiga manfaat utama yaitu manfaat komunikasi, manfaat fungsional, dan manfaat perseptual. Untuk suatu produk tujuan penggunaan kemasan antara lain yaitu Sebagai pelindung isi protection, misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan operating, misalnya supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah menyemprotkannya seperti obat nyamuk dan parfum, dan dalam pemakaian ulang reusable, misalnya untuk diisi kembali refill atau untuk wadah lain. Memberikan daya tarik promotion, yaitu aspek artistic, warna, bentuk, maupun desainnya. Sebagai identitas image produk, misalnya berkesan kokoh/awet, lembut, atau mewah. Distribusi shipping, misalnya mudah disusun, dihitung, dan ditangani. Informasi labeling, yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur Pemberian Label labeling Labeling berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket tanda pengenal yang ditempelkan pada produk. Dengan demikian, ada hubungan erat antara labeling, packaging, dan branding. Secara umum terdapat tiga macam label, yaituBrand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada kemasan. Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif mengenai penggunaan, konstruksi/pembuatan, perawatan/perhatian dan kinerja produk serta karakteristik-karakterisrik lainya yang berhubungan dengan Label, yaitu label yang mengidentifikasikan penilaian kualitas produk dengan huruf, angka atau Harga produk Harga adalah jumlah uang ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga sering digunakan konsumen sebagai indikator penentuan pembelian barang. Konsumen akan memilih barang yang harganya lebih murah, meski selisihnya sedikit untuk barang yang menurut mereka memiliki kualitas yang sama. Konsumen kadang juga memilih barang yang lebih mahal untuk jenis barang yang sama dengan mengharapkan kualitas yang lebih. Harga ditetapkan untuk mendapatkan laba maksimum, mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih, mencegah atau mengurangi persaingan dan mempertahankan atau memperbaiki market Layanan pelengkap supplementary services Saat ini produk apapun tidak lepas dari unsur jasa/pelayanan, baik itu jasa sebagai produk inti jasa murni maupun jasa sebagai pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi, tetapi layanan pelengkapnya memiliki kesamaan. Layanan pelengkap terdiri dari informasi, konsultasi, order taking pemesanan, hospitality pelayanan, care taking perhatian pada barang bawaan dan belanjaan, exceptions permintaan khusus, billing pengajuan rekening, dan Jaminan Garansi Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, di mana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi uang kembali atau produk ditukar, dan sebagainya. Jaminan sendiri ada yang bersifat tertulis dan ada pula yang tidak tertulis. Dewasa ini jaminan sering kali dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada produk-produk tahan PustakaSwastha, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta Fandy. 1999. Strategi Pemasaran. Yogyakarta dan Amstrong. 2000. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta William. 1996. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta dan Keller. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta Danang. 2014. Dasar-dasar Manejemen Pemasaran. Yogyakarta CAPS. Produk yakni barang apa sesuatu yang boleh ditawarkan produsen cak bagi diperhatikan, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan maupun kerinduan pasar yang bersangkutan. Produk yang bisa ditawarkan maka dari itu penghasil ke pasar dapat meliputi barang tubuh, jasa, pribadi atau orang, tempat, organisasi, serta ide. Jika dilihat secara konseptual, komoditas dapat diartikan sebagai kognisi subjektif berbunga kreator atas sesuatu yang bisa ditawarkan umpama gerakan bakal menjejak tujuan organisasi melampaui pemenuhan kebutuhan dan kehausan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta rahasia beli pasar. Tingkatan produk, Bagi pemasar, untuk merencanakan penawaran atau produk mesti mengarifi serta memahami mengenaitingkatan-tingkatan dalam produk. Pada umumnya produk mempunyai lima tingkatan yaitu produk terdahulu/inti core benefit, produk generik, produk harapan expected product, dagangan pelengkap augmented product, dan produk potensial. Tingkatan yang permulaan merupakan barang utama/inti core benefit, segala itu komoditas terdahulu/inti? Barang utama/inti yaitu komoditas yang mempunyai manfaat nan sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi maka itu pelanggan atau konsumen berbunga setiap produk. Misal komplet, kelebihan yang dibeli makanya para pelanggan pemangkas rambut merupakan punya rambut yang rapi. Tingkatan kedua produk adalah barang generik, produk generik ialah barang dasar yang berpunya menunaikan janji maslahat produk nan paling asal lembaga barang minimal kiranya boleh berfungsi. Misalnya usaha salon, selain menyediakan jasa potong surai, salon sekali lagi menyenggangkan jasa lainnya seperti rias, pelestarian roman, dan tak sebagainya. Tahapan produk yang ketiga yaitu produk pamrih, produk harapan merupakan produk absah yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara baku sepan diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Sebagai model pada produk jasa angkutan umum, para penumpang angkot mengharapkan kenyamanan tempat duduk, keamanan dalam angkot, dan lainnya. Tataran produk yang ke empat ialah dagangan suplemen, barang komplemen yaitu produk yang mempunyai berjenis-jenis atribut yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memasrahkan apendiks kepuasan dan bisa dibedakan dngan dagangan pesaing. Misalnya lega dagangan smartphone, para konsumen smartphone dapat mengubah tampilan, dandan, aplikasi, serta casingnya agar berbeda dengan smartphone pengguna lain walaupun mempunyai tera nan setinggi. Tingkatan produk yang ragil alias yang ke panca adalah komoditas potensial, produk potensial ialah segala apa macam tambahan dan perubahan nan mungkin dikembangkan bagi sesuatu produk di tahun mendatang. Sebagai konseptual, produk jasa angkutan kereta api yang bisa menambahkan cctv disetiap gerbongnya, kursi yang nyaman, tempat yang bersih, dan lainnya.

5 tingkatan produk dan contohnya